JEPARA – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara masyarakat berinteraksi, bertransaksi, dan mengakses informasi. Disisi lain, kemajuan ini juga menimbulkan tantangan dan etika, seperti pelanggaran privasi, hoaks, ujaran kebencian, serta kejahatan siber.
Namun, penggunaan media sosial sering kali mengabaikan nilai-nilai moral dan akhlak yang seharusnya dijaga. Banyak dari mereka terjebak dalam konten negatif tanpa filter.
Generasi Muda harus dibekali dengan pemahaman dalam menggunakan media sosial. Hal itu terlihat saat Pembinaan Generasi Muda di Era Digital, yang dihadiri siswa-siswi SMA, SMK, MA dan dilaksanakan di Pendapa Kartini, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber, Abdul Khalim Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga pada Disdikpora Jepara, Ali Murtadlo dari Polres Jepara, dan Muhammad Safrudin dari Diskominfo Jepara.
Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) dalam sambutan yang dibacakan Kabag Kesra Setda, Naryono mengatakan, mengajak para pemuda untuk aktif berpikir dan berkontribusi bagi masyarakat dengan bergabung pada organisasi kepemudaan yang sehat dan positif.
Bupati juga menyinggung tantangan di era kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial (medsos). Ia mengingatkan agar para pemuda bijak dalam memanfaatkan media digital yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Media sosial adalah pedang bermata dua. Gunakan untuk sisi positif, sebarkan hal-hal yang membawa manfaat bagi masyarakat dalam mewujudkan Jepara Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius (MULUS),”ujarnya.
Menurutnya, era digital bukan hanya tantangan, tapi juga peluang besar. Generasi muda bisa menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan.
Namun di sisi lain, penggunaan media sosial juga bisa menjadi bumerang. Banyak anak muda terjebak dalam ujaran kebencian dan penyebaran hoaks.
“Tantangan seperti ini perlu ekstra kegiatan dan pengawasan agar perkembangan jiwa, emosional, dan spiritual generasi muda tetap terjaga,” jelasnya. (Diskominfo Jepara/STY)
 
	
Leave a Reply