JEPARA – Upaya meningkatkan kualitas kesehatan keluarga di Kabupaten Jepara terus diperkuat. Melalui program Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pemerintah daerah berharap lahir generasi yang lebih sehat, tangguh, dan terbebas dari risiko tengkes atau stunting.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Jepara, yang diwakili Ketua I Ny. Syahnez Hajar, dalam launching Lomba Capaian Pelayanan KB MKJP dan Non MKJP Pascapersalinan dan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025, di Klinik PKBI Wahana Sejahtera, Kamis (16/10/2025). Menurut Inez, sapaan karibnya, KB pascapersalinan penting untuk mencegah kehamilan berisiko, seperti terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, maupun terlalu banyak.
“Kegiatan ini sendiri nantinya lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini adalah gerakan nyata menuju keluarga sehat, sejahtera, dan berdaya di Kabupaten Jepara,” ujarnya.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun tahun ini yang mengusung tema “Be a Handwash Hero”. Dikatakan Inez, mengutip data WHO dan UNICEF, kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun itu terbukti dapat menurunkan risiko diare hingga 40 persen dan infeksi saluran pernapasan 20 persen.
“Cuci tangan harus menjadi bagian dari gaya hidup sehat, dari rumah yang bersih dan keluarga yang terencana, akan lahir generasi Jepara yang sehat jasmani rohani,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Jepara, Mudrikatun, menambahkan bahwa program KB pascapersalinan merupakan strategi kunci dalam meningkatkan Indeks Kinerja Kunci (IKK) bidang kependudukan. Targetnya, seluruh ibu pascamelahirkan mendapat edukasi dan konseling KB agar bisa mengatur jarak kehamilan minimal 2,5 tahun.
“Kalau jarak kehamilan terlalu dekat, kebutuhan gizi anak sering kali tidak terpenuhi dan risiko stunting meningkat. Karena itu, target KB pascapersalinan ini 100 persen. Semua ibu melahirkan wajib kita dampingi agar menggunakan metode kontrasepsi yang efektif, terutama MKJP,” katanya.
Mudrikatun menekankan, program ini tidak hanya mencegah kehamilan tidak diinginkan, tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu dan bayi. Ia menambahkan, kegiatan konseling dan pendampingan kader lapangan, keluarga diharapkan dapat lebih siap merencanakan masa depan anak-anaknya. (DiskominfoJepara/As)
 
	
Leave a Reply