Bupati Jepara Dorong Batealit Jadi Pusat Pengembangan Kambing Boer dan Destinasi Pariwisata Baru

JEPARA – Menindaklanjuti rencana yang disampaikan dalam program “Bupati Ngantor di Desa” tahap 2 pada 11 November 2025 di Kecamatan Batealit, Bupati Jepara H. Witiarso Utomo kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kecamatan Batealit sebagai pusat pengembangan ternak kambing Boer di Kabupaten Jepara. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat sektor peternakan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat dan mendorong UMKM Jepara meningkat.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Bupati Jepara bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Ary Bachtiar, Baznas Jepara, jajaran Kepala OPD terkait, Camat Batealit Yenny Diah, serta para kepala desa se-Kecamatan Batealit, menyerahkan bantuan kambing Boer kepada peternak di delapan desa di wilayah tersebut. Penyerahan tahap pertama berlangsung pada Rabu (3/12/2025) di Paleboer Gatra Farm, Desa Bawu, dengan total 40 ekor kambing Boer. Secara keseluruhan, program ini akan menyalurkan 110 ekor kambing yang didistribusikan dalam tiga tahap kepada para peternak yang telah ditetapkan.

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit menjelaskan bahwa pengembangan kambing Boer bukan sekadar peningkatan sektor peternakan. Program ini juga disiapkan untuk mendukung rencana besar menjadikan Batealit sebagai desa pariwisata, yang berfungsi sebagai titik awal transit wisatawan sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi unggulan lainnya di Jepara. Menurutnya, pengembangan peternakan modern dan wisata edukasi dapat berjalan beriringan, memberi nilai tambah bagi masyarakat, sekaligus memperluas daya tarik daerah.

“Ini bukan hanya bantuan ternak, tetapi langkah awal membangun ekosistem ekonomi berbasis peternakan dan pariwisata. Batealit memiliki potensi luar biasa, dan kita ingin tempat ini menjadi salah satu pusat edukasi dan produksi kambing Boer terbaik di Jepara,” ujar Bupati.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua Baznas Jepara, Ir. Sholih, yang menegaskan bahwa Baznas akan terus mengawal program-program pemberdayaan ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah daerah. Bantuan kambing pada tahap ini bersumber dari dana zakat, sehingga penerimanya merupakan kelompok mustahik sesuai ketentuan syariah. Ia juga mengingatkan bahwa bantuan ini bersifat produktif.

“Bantuan ini harus dipelihara dengan baik hingga berkembang biak. Jangan sampai dijual. Tujuannya adalah pemberdayaan, agar mustahik bisa naik kelas secara ekonomi,” tegasnya.

Acara penyerahan berlangsung tertib dan disambut antusias para peternak. Program ini diharapkan menjadi langkah awal pembangunan kawasan peternakan terpadu, sekaligus memperkuat positioning Batealit sebagai pusat pengembangan kambing Boer di Jepara. Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan pengembangan ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan daya tarik wisata baru, serta memperkuat sektor pangan dan ekonomi daerah secara berkelanjutan. (DiskominfoJepara/MB)

error: Content is protected !!