JEPARA – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jepara memiliki tanggung jawab besar dalam memberdayakan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM), serta memperluas akses kerjasama dengan Toko Modern.
Untuk mendukung semakin tumbuhnya industri kerajinan, Disperindag Kabupaten Jepara menggelar acara Sosialisasi dan Kolaborasi Berkelanjutan, antara Pemerintah Kabupaten Jepara, Dekranasda, IKM, dan Toko Modern, yang dilaksanakan di De Anglo, Rabu (12/11/2025).
Dalam kesempatan itu, menghadirkan narasumber Ketua Dekranasda Kabupaten Jepara Ella Witiarso yang diwakili Ketua Harian Ali Hidayat, dan Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup, Eko Yudy Nofianto, serta Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Anik Rosyidah.
Dalam Sambutan Ketua Dekranasda Kabupaten Jepara Ella Witiarso Utomo yang dibacakan Ketua Harian Ali Hidayat mengatakan, Program ini sangat relevan dengan semangat Dekranasda dalam mendorong IKM dan UMKM Jepara untuk naik kelas. Tujuannya untuk menembus pasar lebih luas, termasuk pasar modern atau toko swalayan yang menjadi bagian penting dari rantai distribusi produk daerah.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Dekranasda Jepara untuk menjadi wadah kreatif, adaptif, dan kolaboratif dalam mendukung keberlanjutan usaha para perajin dan pelaku IKM di Jepara.
Di sisi lain, sosialisasi pembatasan penggunaan tas belanja plastik sekali pakai, yang merupakan bagian dari komitmen kita terhadap pelestarian lingkungan. Dengan kata lain, kegiatan ini tidak hanya berbicara kemajuan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan ekologi.
“Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten,”kata Ali Hidayat.
Kegiatan ini bukan hanya memperluas jaringan pemasaran, tetapi juga meningkatkan daya saing, memperkaya inovasi, dan memperkuat karakter khas Jepara sebagai kota ukir yang kreatif dan berdaya saing global. Dibutuhkan sinergi lintas sektor, antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada sosialisasi saja, tetapi berlanjut dalam bentuk kerja sama konkret, baik melalui kemudahan akses produk lokal di toko modern maupun kolaborasi pelatihan peningkatan kualitas dan branding produk IKM Jepara,”ujarnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup, Eko Yudy Nofianto menjelaskan, Kabupaten Jepara memiliki volume timbunan sampah plastik sebesar 20,04 persen dari jumlah total sampah, sekitar 86,70 ton per hari.
Sebagai pusat distribusi barang, toko modern memiliki peran strategis dan tanggung jawab besar dalam upaya pengurangan sampah plastik di Jepara.
“Ini komitmen kami untuk mengurangi sampah plastik. Untuk itu, seluruh toko modern dan pusat perbelanjaan di Jepara kami minta ikut berpartisipasi mengurangi sampah plastik,”terangnya.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Anik Rosyidah menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari strategi Dekranasda dalam mendekatkan produk UMKM kepada konsumen sekaligus memfasilitasi promosi di titik-titik keramaian yang sering dikunjungi masyarakat maupun tamu dari luar daerah. (Diskominfo Jepara/STY)




