JEPARA – Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Jepara menggencarkan edukasi kesehatan bagi remaja putri. Itu untuk menekan angka tengkes (stunting). Kegiatan ini dilakukan melalui dialog interaktif di Radio Kartini, Kamis (21/8/2025).
Dialog tersebut dipandu moderator Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Jepara, Heru Purwanto. Program itu sekaligus memperingati Bulan Bakti Istri Dokter (BBID).
Penasihat IIDI Cabang Jepara, Anny Gunardi, menyampaikan bahwa remaja putri perlu dipersiapkan sejak dini agar terbebas dari anemia dan mampu melahirkan generasi sehat. “Pencegahan (tengkes) dimulai dari remaja karena mereka calon ibu yang akan menentukan kualitas anak di masa depan,” ujarnya.
Selain melalui dialog publik, IIDI Jepara juga menggelar sosialisasi langsung ke sekolah, pondok pesantren, dan panti asuhan. Sejumlah kegiatan telah berlangsung di SMP, SMA, hingga pesantren di Jepara, dan akan berlanjut ke panti asuhan serta karang taruna desa. “Kegiatan BBID ini masih ada dua lagi. Nanti 23 Agustus di panti asuhan putri, kemudian 31 Agustus di Karang Taruna Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan,” imbuhnya.
Ketua IIDI Jepara, dr. Sylvi Anitasari, menjelaskan bahwa tengkes tidak hanya berkaitan dengan tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak. Kekurangan gizi pada seribu hari pertama kehidupan dapat memengaruhi kecerdasan anak. “Upaya ini difokuskan agar remaja putri sadar pentingnya gizi seimbang sebelum menikah,” kata dia.
Sementara itu, Seksi Pendidikan IIDI Jepara dr. Fauziah Lubis, menyoroti kebiasaan remaja yang masih salah pola makan dan kerap abai mengonsumsi tablet tambah darah. Kondisi ini menyebabkan anemia, yang berisiko melahirkan generasi tengkes.
“Rata-rata mereka masih lebih banyak mengonsumsi karbohidrat, gula, dan teh. Padahal, minum teh justru mengurangi penyerapan zat besi yang sangat berpengaruh terhadap kadar Hb. Akibatnya mereka mengalami anemia, dan kalau sudah anemia jadinya 5-L,” tuturnya.
Melalui rangkaian kegiatan ini, IIDI Jepara menargetkan peningkatan kesadaran remaja putri. Dengan begitu, kasus stunting baru di daerah diharapkan dapat dicegah. (DiskominfoJepara/AP)