JEPARA — Sebanyak 17.799 siswa madrasah se-Kabupaten Jepara menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) 2025. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H. Abdul Wahid, didampingi Bupati Jepara H. Witiarso Utomo, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara H. Akhsan Muhyiddin, serta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jepara Ratib Zaini.
Penyerahan bantuan dilakukan secara bergiliran pada Rabu (10/12/2025), dimulai dari MTs Darul Ulum Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, hingga berakhir di MTs Mathalibul Huda Mlonggo.
Dalam sambutannya, Bupati Jepara H. Witiarso Utomo menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas bantuan PIP yang diberikan kepada ribuan siswa madrasah di Jepara. Ia mengapresiasi perjuangan H. Abdul Wahid dalam memperjuangkan bantuan pendidikan di daerahnya.
“Mudah-mudahan tahun depan lebih banyak,” ucap Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Jepara.
Mas Wiwit mengungkapkan, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Jepara mengajukan bantuan PIP untuk sekitar 10 ribu siswa. Namun berkat dukungan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Jepara berhasil memperoleh tambahan kuota hingga 17 ribu siswa.

Kendati demikian, ia mengakui jumlah tersebut masih belum sepenuhnya menjangkau seluruh siswa yang membutuhkan. Masih terdapat data tambahan yang diajukan namun belum lengkap. Oleh karena itu, ia berharap pada pengajuan tahun mendatang seluruh data dapat dipersiapkan secara lebih detail dan matang.
“Program-program ini sangat luar biasa. Begitu tahu Jepara akan mendapatkan kuota PIP, saya ikut bahagia dan saya harap ini bisa merata,” ungkapnya.
Tak lupa, Bupati Jepara juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pendidikan, khususnya melalui program PIP. Selain itu, Jepara juga mendapat program Sekolah Rakyat yang diharapkan mampu mencetak generasi emas yang mandiri di masa depan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H. Abdul Wahid menegaskan bahwa selama ini pendidikan Islam, baik di tingkat MI, MTs, maupun MA, masih belum mendapat perhatian yang maksimal. Hal tersebut telah ia sampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu, pada tahun depan Wahid berencana akan memberikan tambahan 25 ribu kuota PIP kepada siswa siswi madrasah di Kota Ukir.
“Untuk PIP, tolong mulai dari sekarang agar disiapkan. Tidak hanya PIP, KIP (Kuliah Indonesia Pintar) pun juga disiapkan,” ujar Wahid.
Ia juga menjelaskan bahwa bantuan PIP tidak hanya diberikan dalam satu tahun, melainkan akan berkelanjutan hingga siswa lulus MTs atau MA. Sementara untuk KIP, bantuan akan diterima mulai dari semester pertama hingga lulus kuliah. Meski demikian, seluruh bantuan akan tetap melalui evaluasi berkala setiap tahun.
“Jepara ini dari 35 Kabupaten (se-Jawa Tengah), termasuk 11 Kabupaten yang mendapatkan pertama kali Sekolah Rakyat,” tandasnya.
Lebih lanjut, Wahid menegaskan bahwa Program Sekolah Rakyat tidak akan tumpang tindih dengan sekolah umum, melainkan ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Selain sebagai pendidikan formal, Sekolah Rakyat juga diarahkan untuk membentuk karakter generasi yang cerdas, berakhlak, dan mandiri.
Ia turut mengapresiasi langkah cepat Bupati Jepara yang telah menyiapkan lahan seluas 10 hektar untuk pembangunan Sekolah Rakyat sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami juga sudah ajukan penyediaan Smart Board untuk madrasah-madrasah. Mudah-mudahan ini segera terealisasi, dan saya harap kepada madrasah untuk menyiapkan daya listrik dan keamanan kelas,” pungkasnya. (DiskominfoJepara/YFR)




